Renovasi rumah adalah hal yang kerap dilakukan. Tujuannya jelas, selain
untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, menciptakan kenyamanan, memberi
sentuhan estetika, juga berfungsi menghadirkan nuansa baru agar tidak
monoton. Perubahan baru dan tampilan baru diyakini dapat menciptakan
semangat baru untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Kategori
renovasi dalam rumah tinggal dapat dilakukan secara berjenjang, dari
paling ringan sampai berat (total). Renovasi ringan termasuk diantaranya
adalah tata ulang perletakan ruang, penggantian warna cat, penggantian
material lantai, perbaikan atap yang bocor, atau membuat taman.
Sedangkan contoh renovasi berat adalah penambahan lantai bangunan,
perubahan fisik bangunan seperti penambahan ruang, perubahan fasad, atau
merombak total bangunan yang diikuti dengan mendirikan bangunan baru.
Selain itu penggantian elemen interior seperti furnitur dan aksesoris
juga bisa dikategorikan dalam renovasi skala kecil, agar tercipta
kenyamanan secara maksimal.
Pada intinya, renovasi dilakukan tidak hanya semata secara
struktural, namun juga pada bagian-bagian rumah yang skalanya kecil
namun tetap terasa mengganggu jika tidak berlangsung dengan semestinya.
Sebelum memutuskan melakukan renovasi, hendaknya memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut.
1. Tentukan konsep
2. Sesuaikan Anggaran
3. Pilih waktu yang tepat
4. Lakukan survey
5. Pilih cara pembayaran
6. Pilih tukang yang tepat
7. Berani bereksperimen
Tentukan Konsep
Perlu dilakukan pematangan konsep, mengenai bagian-bagian mana yang
hendak dilakukan renovasi. Rundingkan dengan seluruh anggota keluarga,
karena akan berpengaruh pada kenyamanan. Baik kenyamanan seutuhnya
sebagai tujuan akhir, ataupun kenyamanan yang terganggu saat proses
pengerjaan renovasi. Konsep yang jelas, akan memudahkan saat pelaksanaan
renovasi. Konsep juga bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam
pelaksanaan, menekan kesalahan pengerjaan sehingga bisa menekan
pembengkakan biaya.
Jika ada beberapa bagian rumah yang perlu
dilakukan perbaikan, tentukan faktor prioritas, mana yang harus
didahulukan. Pertimbangkan juga jangka waktu pelaksanaan dan biaya yang
dibutuhkan. Jangan sampai renovasi terbengkalai atau bahkan berhenti di
tengah jalan karena tidak tersedianya biaya.
Sesuaikan Anggaran
Pembengkakan anggaran sering terjadi, terutama pada renovasi yang
sifatnya parsial sedang. Sebagai contoh, pada perbaikan atap yang bocor.
Banyak kasus ditemui ternyata kebocoran bukan hanya disebabkan genteng
yang pecah. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan
“penyakit-penyakit” penyebab kebocoran lainnya, misalnya kayu yang
lapuk, atau pipa yang pecah. Hal-hal semacam inilah yang seringkali
menjadi penyebab membengkaknya biaya.
Pengerjaan renovasi dalam
skala besar, sebaiknya menggunakan perincian anggaran biaya (RAB) dan
gambar kerja, sehingga renovasi dapat berjalan sesuai rencana.
Pembengkakan biaya pada renovasi jenis ini umumnya terjadi karena dalam
proses pengerjaan timbul keinginan atau ide lain yang berbeda dengan
konsep awal. Sebagai contoh, di awal sudah disepakati untuk menggunakan
material keramik pada lantai, namun tiba-tiba timbul ide untuk
menggantinya menjadi marmer. Karenanya, dibutuhkan perencanaan secara
matang.
Pertimbangan anggaran terkait dengan material yang
berkualitas. Bandingkan harga dengan kualitas yang ditawarkan. Sudah
menjadi rahasia umum, barang berkualitas umumnya memiliki harga yang
lebih mahal. Beberapa bagian rumah seperti pipa, pondasi, dan rangka
atap perlu menggunakan material dengan kualitas baik. Pondasi rumah
sebagai dasar bangunan hendaknya menggunakan material berkualitas,
seperti besi tulangan dengan ukuran sesuai, pasir, batu pecah serta
semen gresik yang telah teruji kualitas kekuatannya.
Pilih Waktu Yang Tepat
Kondisi
iklim dan cuaca sangat mempengaruhi berlangsungnya renovasi, terutama
jika dilakukan pada bagian luar bangunan. Hindari melakukan pengecatan
eksterior rumah atau perbaikan atap saat musim hujan tiba. Hujan akan
menyulitkan proses pembangunan, sehingga waktu pengerjaan akan lebih
lama dan hasilnya pun akan menjadi tidak maksimal.
Lakukan Survei
Untuk meminimalisasi pengeluaran, lakukan survei terhadap harga-harga
bangunan dan keperluan renovasi lainnya. Kadangkala, harga bangunan
tertentu berbeda antara satu toko dan toko lainnya. Untuk lebih
menghemat pengeluaran, tak ada salahnya menggunakan bahan bangunan bekas
tapi berkualitas. Atau bisa juga kunjungi pusat bahan bangunan dengan
kualitas nomer dua (KW II), misalnya pusat keramik murah. Yang harus
diingat, tetaplah cermat dalam memilihnya sehingga diperoleh
barang-barang yang bagus.
Pilih Tukang Yang Tepat
Untuk hasil
lebih baik, gunakan tenaga tukang yang berkualitas. Mintalah bantuan
kepada tetangga atau kerabat untuk mereferensikannya. Tukang yang
berkualitas biasanya masing-masing memiliki keahlian khusus, seperti
tukang kayu, tukang pasang keramik, tukang khusus detail/ornamen dan
lain lain. Umumnya biaya jasa untuk tukang berpengalaman lebih tinggi
dibanding tukang biasa.
Dalam proses pembayaran jasa tukang
terdapat dua cara, yaitu harian dan borongan. Untuk pekerjaan yang
terencana dengan pasti, sebaiknya menggunakan jasa borongan karena
biasanya efisien dalam waktu dan menghemat pengeluaran. Namun
kelemahannya, kualitas pengerjaan kadangkala kurang memuaskan.
Sebaliknya untuk pembayaran harian, dari sisi kualitas mungkin akan
lebih baik, namun total waktu pengerjaan tidak terkontrol. Renovasi yang
belum terkonsep secara matang, sebaiknya memilih pembayaran pekerja
secara harian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar