Selasa, 08 November 2011

MERENOVASI RUMAH SECARA TEPAT DAN MUDAH

Renovasi rumah adalah hal yang kerap dilakukan. Tujuannya jelas, selain untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, menciptakan kenyamanan, memberi sentuhan estetika, juga berfungsi menghadirkan nuansa baru agar tidak monoton. Perubahan baru dan tampilan baru diyakini dapat menciptakan semangat baru untuk kualitas hidup yang lebih baik.
     Kategori renovasi dalam rumah tinggal dapat dilakukan secara berjenjang, dari paling ringan sampai berat (total). Renovasi ringan termasuk diantaranya adalah tata ulang perletakan ruang, penggantian warna cat, penggantian material lantai, perbaikan atap yang bocor, atau membuat taman. Sedangkan contoh renovasi berat adalah penambahan lantai bangunan,  perubahan fisik bangunan seperti penambahan ruang, perubahan fasad, atau merombak total bangunan yang diikuti dengan mendirikan bangunan baru. Selain itu penggantian elemen interior seperti furnitur dan aksesoris juga bisa dikategorikan dalam renovasi skala kecil, agar tercipta kenyamanan secara maksimal.

    Pada intinya, renovasi dilakukan tidak hanya semata secara struktural, namun juga pada bagian-bagian rumah yang skalanya kecil namun tetap terasa mengganggu jika tidak berlangsung dengan semestinya. Sebelum memutuskan melakukan renovasi, hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1.    Tentukan konsep
2.    Sesuaikan Anggaran
3.    Pilih waktu yang tepat
4.    Lakukan survey
5.    Pilih cara pembayaran
6.    Pilih tukang yang tepat
7.    Berani bereksperimen

ImageImage
Tentukan Konsep
    Perlu dilakukan pematangan konsep, mengenai bagian-bagian mana yang hendak dilakukan renovasi. Rundingkan dengan seluruh anggota keluarga, karena akan berpengaruh pada kenyamanan. Baik kenyamanan seutuhnya sebagai tujuan akhir, ataupun kenyamanan yang terganggu saat proses pengerjaan renovasi. Konsep yang jelas, akan memudahkan saat pelaksanaan renovasi. Konsep juga bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam pelaksanaan, menekan kesalahan pengerjaan sehingga bisa menekan pembengkakan biaya.
    Jika ada beberapa bagian rumah yang perlu dilakukan perbaikan, tentukan faktor prioritas, mana yang harus didahulukan. Pertimbangkan juga jangka waktu pelaksanaan dan biaya yang dibutuhkan. Jangan sampai renovasi terbengkalai atau bahkan berhenti di tengah jalan karena tidak tersedianya biaya.
Sesuaikan Anggaran
    Pembengkakan anggaran sering terjadi, terutama pada renovasi yang sifatnya parsial sedang. Sebagai contoh, pada perbaikan atap yang bocor. Banyak kasus ditemui ternyata kebocoran bukan hanya disebabkan genteng yang pecah. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan “penyakit-penyakit” penyebab kebocoran lainnya, misalnya kayu yang lapuk, atau pipa yang pecah. Hal-hal semacam inilah yang seringkali menjadi penyebab membengkaknya biaya.
    Pengerjaan renovasi dalam skala besar, sebaiknya menggunakan perincian anggaran biaya (RAB) dan gambar kerja, sehingga renovasi dapat berjalan sesuai rencana. Pembengkakan biaya pada renovasi jenis ini umumnya terjadi karena dalam proses pengerjaan timbul keinginan atau ide lain yang berbeda dengan konsep awal. Sebagai contoh, di awal sudah disepakati untuk menggunakan material keramik pada lantai, namun tiba-tiba timbul ide untuk menggantinya menjadi marmer. Karenanya, dibutuhkan perencanaan secara matang.
    Pertimbangan anggaran terkait dengan material yang berkualitas. Bandingkan harga dengan kualitas yang ditawarkan. Sudah menjadi rahasia umum, barang berkualitas umumnya memiliki harga yang lebih mahal. Beberapa bagian rumah seperti pipa, pondasi, dan rangka atap perlu menggunakan material dengan kualitas baik. Pondasi rumah sebagai dasar bangunan hendaknya menggunakan material berkualitas, seperti besi tulangan dengan ukuran sesuai, pasir, batu pecah serta semen gresik yang telah teruji kualitas kekuatannya.
Pilih Waktu Yang Tepat
    ImageKondisi iklim dan cuaca sangat mempengaruhi berlangsungnya renovasi, terutama jika dilakukan pada bagian luar bangunan. Hindari melakukan pengecatan eksterior rumah atau perbaikan atap saat musim hujan tiba. Hujan akan menyulitkan proses pembangunan, sehingga waktu pengerjaan akan lebih lama dan hasilnya pun akan menjadi tidak maksimal.
Lakukan Survei
     Untuk meminimalisasi pengeluaran, lakukan survei terhadap harga-harga bangunan dan keperluan renovasi lainnya. Kadangkala, harga bangunan tertentu berbeda antara satu toko dan toko lainnya. Untuk lebih menghemat pengeluaran, tak ada salahnya menggunakan bahan bangunan bekas tapi berkualitas. Atau bisa juga kunjungi pusat bahan bangunan dengan kualitas nomer dua (KW II), misalnya pusat keramik murah. Yang harus diingat, tetaplah cermat dalam memilihnya sehingga diperoleh barang-barang yang bagus.
Pilih Tukang Yang Tepat
     Untuk hasil lebih baik,  gunakan tenaga tukang yang berkualitas. Mintalah bantuan kepada tetangga atau kerabat untuk mereferensikannya. Tukang yang  berkualitas biasanya masing-masing memiliki keahlian khusus, seperti tukang kayu, tukang pasang keramik, tukang khusus detail/ornamen dan lain lain. Umumnya biaya jasa untuk tukang berpengalaman lebih tinggi dibanding tukang biasa.
     Dalam proses pembayaran jasa tukang terdapat dua cara, yaitu harian dan borongan.  Untuk pekerjaan yang terencana dengan pasti, sebaiknya menggunakan jasa borongan karena biasanya efisien dalam waktu dan menghemat pengeluaran. Namun kelemahannya, kualitas pengerjaan kadangkala kurang memuaskan. Sebaliknya untuk pembayaran harian, dari sisi kualitas mungkin akan lebih baik, namun total waktu pengerjaan tidak terkontrol. Renovasi yang belum terkonsep secara matang, sebaiknya memilih pembayaran pekerja secara harian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar