Meski tidak berada di depan seperti halnya ruang tamu, tampilan dapur tetap harus
diperhatikan. Tak hanya kebersihan, tata ruang yang baik juga banyak mempengaruhi hasil akhir dari masakan yang tersaji diatas meja. Dengan menghadirkan dapur yang bersih dan stylish tentunya mood ketika memasak akan semakin baik. Namun terkadang orang masih enggan memperbaiki penampilan dapurnya, karena kebanyakan masyarakat konvensional beranggapan “asalkan ada kompor untuk memasak, segalanya cukup.”
Tetapi lain zaman lain pula statement yang dikeluarkan. Kini kepribadian seorang “juru masak” di
rumah terlihat dari tata ruang dapurnya. Mulai dari yang berkesan glamour, klasik, hingga minimalis. Semuanya tergantung selera Anda, namun yang perlu diperhatikan bukan semata-mata soal tampilan, melainkan fungsi. Bukan berarti dengan area yang sempit, Anda tidak bisa memiliki dapur yang fungsional. Karena sesungguhnya tak ada ukuran baku mengenai tempat untuk membangun sebuah kitchen set.
Segi Tiga Kerja
Kita mengenal fungsi dapur dalam tiga hal, yaitu untuk tempat memasak atau cooking area, tempat mencuci atau cleaning area, serta tempat penyimpanan atau storage area. Hal-hal tersebutlah yang kemudian dikenal dengan segitiga kerja dapur. Ketiga hal tersebut letaknya harus berdekatan, demi meminimalkan waktu aktifitas di dapur. Dimulai saat mengambil bahan atau perangkat di lemari penyimpanan, mencucinya di tempat mencuci (kitchen sink), hingga ke area kompor untuk memasak. Semakin ringkas dan sederhana sisi segi tiganya, makin efisiensi kegiatan di dapur. Segitiga kerja dapat diterapkan di dapur dengan model U, model island atau model two lines. Sedangkan untuk dapur model single line, tidak bisa diterapkan segitiga kerja karena semua perangkat atau kegiatan difokuskan pada satu sisi dinding. Sebagian orang kolot beranggapan “Beri warna yang terang untuk menimbulkan kesan yang luas pada ruang sempit.” Memang anggapan ini benar adanya, namun kembali kepada statement yang disebut diatas, “Dapur dapat mencerminkan karakteristik si pemilik.” Jadi jika memang warna-warna terang tidak sesuai dengan karakter kepribadian dan ruangan yang telah dibangun, tak usah ragu untuk memainkan warna-warna gelap pada kitchen set di ruang minim. Membangun nuansa serta fungsi lebih penting daripada menimbulkan kesan luas pada ruang. Dengan nuansa, maka karakteristik serta mood si juru masak akan terbangun dengan baik. Jadi tak perlu ragu untuk memadu padankan warna-warna sesuai dengan keinginan Anda. Asalkan tepat dan berkarakter kuat, rasanya persepsi warna sudah bisa ditinggalkan di era modern ini. Desain Membangun kitchen set di ruang sempit, memang membutuhkan desain tata ruang yang sedikit sulit. Perlu strategi desain untuk menciptakan tatanan yang kompak dan efisien. Dan juga, bagaimana menjaga mobilitas Anda di dapur tanpa harus mengorbankan fungsi dan sistematika segitiga kerja dapur. Pilihan desain memang banyak didominasi dengan letter L pada kitchen set. Namun rasanya Anda harus mulai menghindari desain ini. Mengingat area sudut yang tampak terbuang sia-sia. Lebih bijak untuk mendesain kitchen set 1 line saja, atau jika dirasa kurang, tambahkan island kecil di seberang kitchen set yang dibangun. Kemudian, cukup gunakan under cabinet tanpa upper cabinet. Lantas untuk menyiasati kurangnya ruang untuk menyimpan peralatan memasak, upper cabinet bisa diganti dengan hal yang lebih simpel. Yaitu cukup memasang ambalan atau tube holder untuk meletakkan dan menggantung peranti masak Anda. |
Selasa, 08 November 2011
SERBA - SERBI SEPUTAR DAPUR IDAMAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar